Kamis, 09 Januari 2014

Lawang Sewu


Terletak di salah satu pinggiran bundaran tugu muda Semarang di salah satu sudut antara Jl. Pemuda dan Jl. Pandanaran, Bangunan Lawang Sewu nampak anggun menantang pengguna jalan sekitar tugu muda, bagi yang jarang ke Semarang mata tidak ingin lepas memandang bangunan peninggalan Belanda yang dulunya merupakan kantor pusat perusahaan kereta api penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS), bangunan ini berbentuk khas arsitektur Belanda bergaya Art Deco dengan dua menara di bagian depannya, bangunan yang sempat menjadi kantor Djawatan Kereta Api Indonesia ini didesain oleh arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag.
Nama Lawang Sewu itu berasal dari bahasa jawa, kata ‘Lawang’ yang bermakna pintu, sedangkan kata ‘sewu’ bermakna seribu, nama ini diberikan karena masyarakat sering mengatakan bangunan ini memiliki banyak pintu, meski sebenarnya yang nampak adalah jendela yang berukuran besar seringga nampak seperti pintu, dan dalam kenyataannya jumlah jendela dan pintu tidak mencapai seribu, mulai dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907, pada era pendudukan Jepang, bangunan ini pernah diambil alih oleh Jepang, bagian bawah bangunan yang sebelumnya difungsikan sebagai ventilasi pendingin dirubah menjadi tempat pembuangan air, bahkan sebagian lain digunakan sebagai penjara, itulah kenapa lorong di bagian bawah lawang Sewu terdapat kotak-kotak dinding yang sering disebut guide sebagai Penjara duduk, penjara berdiri, dan penjara jongkok.
Dalam perjalanan sejarah pula bangunan ini pernah menjadi saksi biru pecahnya pertempuran lima hari di Semarang yang menjatuhkan ribuan korban jiwa di sekitar bagunan ini, saat ini bangunan bersejarah megah ini lebih dikenal bukan karena sejarah panjangnya, namun lebih disebabkan oleh cerita mistis seputar lawang sewu, hal ini mencuat sejak bangunan ini menjadi lokasi syuting sebuah reality show horror hingga film layar lebar dengan judul sama dengan bangunan ini, semenjak itu banyak yang ke Lawang Sewu karena tertarik dengan lokasi cerita horror tersebut.
Untuk menghilangkan kesan menyeramkan itu, akhirnya Lawang Sewu dipugar sejak tahun 2009, dan diresmikan kembali pada awal Juli 2011, kini Lawang Sewu menampilkan kembali bentuk kemegahan masa lalu yang sebelumnya nampak suram dan mengerikan, kini dibuat lebih bersih, rapi dan megah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar